Konsep Geografi Beserta Contoh Fenomenanya
Konsep geografi adalah istilah yang mengandung makna geografi di dalamnya guys. Ada 10 konsep geografi yang sudah dirumuskan oleh Ikatan Geografi Indonesia. Konsep esensial ilmu geografi mencakup konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, pola, deferensiasi areal, interaksi, dan keterkaitan keruangan.
Ketika seseorang telah mengerti akan konsep geografi secara fleksibel, pasti ia telah menyadari akan pentingnya ilmu geografi. Kehidupan manusia tidak mungkin lepas dari konsep-konsep geografi, oleh karena itu manusia perlu memahami konsep-konsep geografi yang menjadi sebuah konsep dalam kehidupan.
1. Lokasi
Dalam konsep lokasi seseorang yang telah tinggal di suatu tempat pasti lokasi tersebut tidak akan berubah-ubah dan akan tetap berada pada satu titik, biasanya itu disebut dengan konsep lokasi yang absolut. Berbeda dengan konsep lokasi yang relatif, dalam konsep ini seseorang yang tinggal di suatu daerah yang terpencil dan sangat jarang penduduknya, tetapi setelah bertahun tahun ternyata di daerah itu kaya akan sumber daya alam, sehingga menyebabkan daerah tersebut menjadi ramai penduduk dan suasananya juga menjadi berubah.
Tapi keduanya memiliki hubungan yang sama dimana sama-sama menjelaskan suatu lokasi. Tetapi perbandingan lokasi absolut dengan relatif lebih penting yang relatif karena lokasi relatif dapat memberi arti yang sangat menguntungkan atau merugikan. Lokasi di dekat jalan raya dapat menjadikan tanah yang mahal harganya karena disukaibanyak orang untuk tempat usaha. Akan tetapi bagi yang ingin ketenangan, lokasi tersebut penuh dengan kebisingan dan polusi kendaraan.
2. Jarak
Konsep jarak berkaitan erat dengan konsep lokasi, dan dapat dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara yang mudah diukur pada peta. Jarak dapat juga dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan. Jarak sebagai pemisah antara dua tempat bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Jarak pada hakikatnya adalah pemisah antar wilayah atau tempat, tetapi pengertian pemisah sekarang ini berubah sejalan dengan kemajuan-kemajuan antara lain di bidang teknologi (khususnya sarana transportasi) dan komunikasi.
Konsep jarak berkaitan erat dengan konsep lokasi, dan dapat dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara yang mudah diukur pada peta. Jarak dapat juga dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan biaya angkutan. Jarak sebagai pemisah antara dua tempat bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Jarak pada hakikatnya adalah pemisah antar wilayah atau tempat, tetapi pengertian pemisah sekarang ini berubah sejalan dengan kemajuan-kemajuan antara lain di bidang teknologi (khususnya sarana transportasi) dan komunikasi.
Dengan berbagai teknologi transportasi (pesawat terbang dan kereta api express) dan teknologi komunikasi mutakhir (telepon seluler, mesin faksimili, dan internet) orang dapat dengan mudah dan cepat dalam berhubungan dengan orang lain, sehingga dewasa ini jarak bukan merupakan suatu faktor pemisah atau penghambat dalam kehidupan manusia.
Dalam konsep jarak juga kemungkinan besar manusia berbondong-bondong mencari tempat tinggal yang lebih unggul sehingga kemungkinan besar dapat terjadi ledakan penduduk. Tetapi semua itu dapat teratasi dengan cara memperkembangkan suatu daerah agar bisa menjadi ramai sehingga orang-orang pun dapat menyebar ke berbagai wilayah. Maka dari itu konsep jarak sangat berhubungan dengan konsep lokasi.
Transportasi handal sarana interaksi wilayah |
3. Keterjangkauan
Keterjangkauan tidak selalu berhubungan dengan jarak. Keterjangkauan lebih berhubungan dengan kondisi medan yang berkaitan dengan sarana angkutan dan transportasi yang digunakan. Suatu tempat yang tidak memiliki jaringan transportasi dan komunikasi yang memadai maka dapat dikatakan daerah tersebut terisolasi atau terpencil. Ada beberapa penyebab suatu daerah mempunyai aksesibilitas atau keterjangkauan yang rendah, di antaranya kondisi topografi daerah tersebut yang bergunung, berhutan lebat, rawa-rawa, atau berupa gurun pasir.
Keterjangkauan atau aksesibilitas suatu daerah yang masih rendah lama kelamaan akan berubah menjadi lebih baik seiring dengan perkembangan kemajuan perekonomian dan teknologi.Sebagai contoh kondisi fisik di wilayah Pulau Jawa yang relatif datar mempunyai aksesibilitas yang tinggi, dibandingkan dengan Pulau Irian (Papua) yang aksesibilitasnya rendah karena wilayahnya berupa pegunungan dengan lerengnya yang terjal. Tetapi jika di Irian memiliki suatu sumber daya yang unggul, seiring dengan perkembangan zaman Irian pun berkemungkinan akan memiliki aksesibilitas yang tinggi.
4. Morfologi
Selain itu, dalam konsep geografi terdapat konsep morfologi yaitu perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi. Melihat peristiwa tersebut maka terjadi wilayah yang berbentuk pulau, pegunungan, dataran, lereng, lembah, dan dataran aluvial.
Di dalam konsep morfologi ada yang disebut dengan morfologi dataran yang mempunyai arti perwujudan wilayah yang biasanya digunakan manusia sebagai tempat bermukim, untuk usaha pertanian, dan perekonomian. Pada umumnya, penduduk terpusat pada daerah-daerah lembah sungai besar dan tanah datar yang subur. Wilayah pegunungan dengan lereng terjal sangat jarang digunakan sebagai permukiman.Konsep ini memiliki hubungan dengan konsep yang lain diantaranya di dalam konsep morfologi dimana semua orang pasti memilih tempat tinggal di daerah yang biasanya jauh lebih berkualitas dan aman.
5. Aglomerasi
Untuk bagian konsep aglomerasi atau pemusatan itu merupakan kecenderungan persebaran penduduk yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan bersifat menguntungkan, karena kesamaan gejala ataupun faktor-faktor umum yang menguntungkan. Penduduk di perkotaan cenderung tinggal secara mengelompok pada tingkat sosial yang sejenis seperti permukiman elit atau mewah, permukiman khusus pedagang, kompleks perumahan pegawai negeri, atau permukiman kumuh. Di daerah pedesaan, pada umumnya penduduk mengelompok di daerah dataran yang subur. Semua itu terjadi karena setiap manusia pasti ingin tinggal di daerah yang lebih berkualitas dan aman sama hal nya seperti konsep morfologi.
Konsep aglomerasi memiliki suatukeuntungan, salah satu keuntungan yang didapat dengan adanya aglomerasi (pemusatan) penduduk dengan tingkat kepadatan yang tinggi adalah dimungkinkannya terjadi sistem ekonomi aglomerasi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah pemasaran atau pelayanan, namun meliputi wilayah yang sempit.
Dari sini dimungkinkan suatu efisiensi yang tinggi dalam produksi pengangkutan barang maupun pengadaan sarana pelayanan umum. Jadi maksudnya seorang pengusaha akan memanfaatkan konsep aglomerasi agar usahanya dapat lebih maju. Untuk jenis barang yang disebarkan itu sesuai dengan tingkat kemampuan orang-orang yang berada pada suatu tempat yang berkelompok tersebut, karena jika tidak disesuaikan kemungkinan besar akan terjadi suatu pertentangan di kalangan masyarakat dengan pengusaha tersebut.
6. Nilai Guna
Konsep selanjutnya adalah konsep nilai guna. Nilai guna suatu fenomena di muka bumi bisa bersifat relatif, artinya nilai kegunaan itu tidak sama, tergantung dari kebutuhan penduduk yang bersangkutan. Misalnya, penduduk yang tinggal di daerah pegunungan, mereka menganggap daerah pegunungan tidak memiliki nilai kegunaan karena mereka berorientasi pada sumber-sumber pertanian di daerah dataran subur di bagian bawah (kaki gunung).
Sebaliknya, penduduk kota menganggap pegunungan memiliki nilai kegunaan yang tinggi untuk rekreasi, karena suasana alami pegunungan dapat menghilangkan penat akan hiruk pikuk suasana perkotaan. Selain itu, setiap orang yang tinggal di wilayah dataran tinggi selalu membutuhkan selimut yang tebal ataupun jaket sebaliknya juga orang yang tinggal di daerah dataran rendah belum tentu membutuhkan jaket atau selimut tebal, semua itu terjadi karena suhu alam yang berbeda. Maka dari itu konsep nilai guna sangat berhubungan dengan konsep yang lain, karena setiap konsep pasti memiliki nilai guna masing-masing.
7. Pola
Ilmu geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi. Geografi juga berusaha memahami makna dari pola-pola tersebut serta berusaha untuk memanfaatkannya. Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang dipelajari adalah fenomena alami dan fenomena sosial. Fenomena alami seperti aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan. Fenomena sosial misalnya, persebaran penduduk, mata pencaharian, permukiman, dan lain-lain.
Contoh Penerapan konsep pola di kawasan perkotaan yaitu, manusia membangun kawasan permukiman dengan pola sedemikain rupa agar memudahkan masyarakat mencapai tempat kerja, sekolah, pasar, sehingga mudah menciptakan kehidupan sehari-hari yang nyaman dan sejahtera. Selain itu di kawasan yang sudah maju, orang membuat terusan-terusan untuk memanfaatkan sungai yang ada sebagai sarana angkutan air, sehingga kawasan ini di bangun secara terencana dengan pola sedemikkian rupa untuk memudahkan setiap penduduk mencapai tujuannnya. Jika kawasan tidak dibangun secara terencana maka keadaan akan serba terbatas.
8. Perbedaan Wilayah
Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam ataupun kehidupan. Sehingga konsep diferensi areal terjadi pada setiap tempat yang terwujud sebagai hasil integrasi berbagai unsur atau fenomena lingkungan. Hasilnya itu akan mewujudkan ciri khas bagi suatu wilayah (region). Unsur atau fenomena yang bersifat dinamis akan berintegrasi sehingga menghasilkan karakteristik yang berubah dari waktu ke waktu.
Misalnya, wilayah pedesaan dengan corak khas area persawahan sangat berbeda dengan wilayah perkotaan yang terdiri atas area permukiman, pusat-pusat perdagangan dan terkonsentrasinya berbagai utilitas kehidupan. Wilayah pedesaan dan perkotaan ini secara bersama-sama dan terus-menerus mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis). Selain itu, Deferensiasi areal juga berakibat terjadinya interaksi penduduk antarwilayah, misalnya mobilisasi penduduk (transmigrasi, urbanisasi, imigrasi dan emigrasi), dan pertukaran barang dan jasa. Maka dari itu, kemungkinan besar konsep ini bergantung pada konsep interaksi.
9. Interaksi
Interaksi adalah kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antar wilayah.
Interaksi antara daerah pedesaan dan perkotaan sangat penting peranannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup di antara keduanya. Setelah itu akan terjadi saling berkegantungan, proses inilah yang disebut dengan interdepedensi. Bentuk interdepedensi misalnya proses pengangkutan hasil pertanian dari desa ke kota, dan proses pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa. Dengan itu, interaksi akan terjadi antara kota yang satu dengan kota yang lain baik dalam bentuk pertukaran barang dan jasa, maupun perpindahan penduduk. Sehinggan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya saling bergantungan akan menumbuhkan suatu interaksi.
10. Asosiasi
Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena yang dimaksud adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial. Contohnya adalah keterkaitan antara tingkat erosi dengan kesuburan tanah. Semakin besar tingkat erosi maka kesuburan tanah semakin berkurang.
Contoh lain, kemiringan lereng dengan tebal tanah. Semakin terjal lerengnya, makan tipis tanahnya. Hal ini disebabkan di lereng terjal erosi yag terjadi lebih sensitif. Zona lereng tertentu dengan ketebalan tanah tertentu mewujudkan suatu region tersendiri.
Dalam semua konsep geografi pasti memiliki suatu ketergantungan dimana setiap konsep saling berkaitan satu sama lain seperti halnya manusia yang tidak dapat berdiri sendiri. Selain itu juga konsep memang sangat berguna bagi kehidupan, dimana setiap konsep geografi ini dimanfaatkan maka semakin besar peluang mencapai tujuan hidup yang berkualitas, amn, dan nyaman.