Peluang dan Tantangan Pengembangan Wilayah Indonesia
Indonesia adalah negara yang sangat luas dan masih perlu pembangunan untuk mewujudkan generasi emas 20145. Negara yang luas dengan heterogenitas fisiografis dan sosial ini tentu memerlukan perencanaan yang handal agar pembangunan dapat sejalan dengan potensi wilayah masing-masing. Bapennas (2006) merumuskan berbagai peluang dan tantangan pengembangan wilayah di Indonesia diantaranya :
Pembangunan infrastruktur jalan raya penghubung antar wilayah |
a. Pengembangan wilayah sebagai upaya mengurangi kesenjangan wilayah Kesenjangan yang terjadi baik antar sektor, antar daerah, antar golongan, maupun antar kelompok pendapatan, menjadi masalah utama pembangunan nasional. Hal ini disebabkan adanya perbedaan faktor geografis suatu wilayah, faktor ekonomi, faktor politik, faktor sejarah, faktor administratif, dan faktor sosial antar wilayah. Pengembangan wilayah diharapkan menjadi instrumen pengurangan kesenjangan antar wilayah khususnya melalui kkebijakan pemerintah yang seimbang dan lebih berpihak kepada wilayah terbelakang dan berkembang.
b. Pengembangan wilayah sebagai antisipasi globalisasi dan perdangangan bebas
Keterkaitan antar negara yang telah menimbulkan proses globalisasi yang semakin kuat berpengaruh terhadap dinamika pengembangan wilayah. Globalisasi adalah peningkatan interaksi dan integrasi dalam perekonomian didalam atau antar negara yang meliputi aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor tenaga kerja dan modal asing.
Semua faktor ekonomi tidak lagi dibatasi secara geografi dan dapat mengalir ke belahan dunia manapun yang memiliki peluang menarik. Wilayah indonesia sebagai bagian sub nasional harus mampu menarik peluang positif akibat globalisasi dan skema perdagangan bebas untuk meningkatkan perkembangan wilayah
c. Tantangan pengembangan wilayah dalam era otonomi daerah
Semangat pengembangan wilayah linier dengan mensentralisasikan pembangunan yang terpusat pada pemerintah derah. Disentralisasi dan otonomi daerah dimaksud untuk mendorong dan memmpercepat pertumbuhan wilayah dan daerah akan lebih cepat mengambil keputusan serta bertanggung jawab lansung atas keputusan yang diambil. Pelaksanaan otonomi daerah akan lebih meningkatkan kemandirian daerah baik organisasi keuangan dan sumber daya manusia.