Contoh Konsep Pewilayahan dan Gambarnya

Pewilayahan atau regionalisasi adalah suatu proses deliniasi atau pembatasan suatu wilayah. Pembatasan tersebut dapat dilakukan dari segi berbagai aspek seperti kepadatan penduduk, rawan bencana geologi, administratif dan lainnya. Berikut ini beberapa contoh pewilayahan berdasarkan beberapa fenomena geografi yang dilihat dari berbagai aspek:

a.    Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dikenal pembagian wilayah menjadi wilayah tingkat I atau  propinsi, wilayah tingkat II atau kabupaten, kecamatan, desa hingga dusun. Saat ini secara administratif Indonesia terbagi menjadi 34 wilayah propinsi.
b.    Berdasarkan kesamaan kondisi fisografis atau homogentitas misalnya wilayah Papua bagian tengah merupakan daerah pegunungan lipatan sedangkan wilayah Papua bagian utara adalah pantai rawa dataran rendah.
c.    Berdasarkan tingkat produktivitas ekonomi misalnya Karawang dikenal sebagai salah satu wilayah lumbung padi nasional sedangkan Bekasi dikenal sebagai kota industri.
d.    Berdasarkan wilayah perencanaan suatu program misalnya wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, DAS Ciliwung dan DAS Begawan Solo.
e.    Berdasarkan penyebaran vegetasi dan kondisi lingkungannya seperti wilayah bioma hutan hujan, bioma taiga, bioma gurun, bioma sabana dan lainnya.
Lanskap wilayah tundra di sekitar Arktik
Masing-masing cara pewilayahan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara pewilayahan mana yang paling cocok digunakan, tergantung pada tujuan studi atau perencanaan itu sendiri. Pewilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan biasanya terikat pada sejarah masa lalu dan telah ditetapkan berdasarkan undang-undang sehingga tidak mudah diubah. Perubahannya harus melalui undang-undang serta memerlukan persetujuan DPRD dan pemerintah pusat. 

Berdasarkan sejarah pembentukannya, wilayah administrasi yang setingkat di Indonesia adalah beragam. Ada yang luas dan ada yang sempit, ada yang memiliki potensi ekonomi yang kuat dan ada yang potensi ekonominya rendah. Salah satu keunggulan dari pewilayahan atas dasar administratif adalah kemungkinan dapat ditetapkannya batas wilayah secara jelas.

Pewilayahan berdasarkan homogentitas terutama berguna bagi perencanaan sektoral. Daerah-daerah yang memiliki kesamaan dalam sektor yang dibahas misalkan pertanian rakyat, perikanan, perkebunan atau beberapa sektor sekaligus dapat dijadikan satu wilayah. Permasalahan di satu unit daerah hampir sama dengan unit daerah lain dan jalan keluar yang telah dicoba di satu unit daerah kemungkinan pula cocok untuk diterapkan pada unit daerah lain. Contohnya cara meningkatkan pendapat nelayan Indramayu kemungkinan besar tidak banyak bedanya dengan di daerah Cirebon karena masing dalam wilayah pantai utara Jawa. 

Pewilayahan berdasarkan ruang lingkup produktifitas ekonomi mengenal adanya pusat-pusat pertumbuhan yang masing-masing memiliki daerah belakangnya atau pinggiran. Pewilayahan seperti ini lebih tepat untuk perencanaan ekonomi daerah karena menyangkut seluruh aspek pengembangan wilayah, mengandung aspek ketergantungan yaitu memerhatikan hubungan satu unit terhadap unit daerah lainnya dalam wilayah tersebut. Perencanaan model ini sangat berguna untuk merencanakan jaringan transportasi dan perencanaan fasilitas sosial yang perlu dibangun di masing-masing pusat pertumbuhan. 

Pewilayahan berdasarkan program atau suatu perencanaan khusus sering bersifat insidentil atau sementara. Pewilayahan itu dibuat karena adanya program khusus misalnya untuk menanggulangi banjir di sepanjang bantaran sungai. Wilayah yang diikutsertakan dalam perencanaan itu mulai dari muara, daerah di kanan dan kiri alu sungai sampai wilayah hulu yang merupakan sumber pemasok air sungai tersebut. Sifat pewilayahan ini berorientasi kepada program, oleh karena itu akan cepat hilang jika program tersebut sudah selesai dan tidak ada tindak lanjut kedepannya.
Comments